Maestro di Balik Impresifnya Leicester City
Maestro di Balik Impresifnya Leicester City
Berita Bola, LEICESTER ~ PREMIER League 2015–2016 bukan hanya panggung tim-tim besar seperti Manchester United, Manchester City, dan Arsenal. Satu nama yang mencuri perhatian adalah klub medioker yang musim lalu berjuang menghindari zona degradasi, Leicester City.
Jika Anda terkejut, itu adalah hal yang wajar. Sebagian besar pencinta sepakbola mungkin sama terkejutnya dengan Anda ketika melihat performa apik klub berjuluk The Foxes tersebut di kancah Premier League musim ini.
Hingga pekan ke-14, klub yang dinakhodai Claudio Ranieri itu bertengger di posisi dua klasemen sementara dengan perolehan delapan menang, lima imbang, dan satu kali seri. Total 29 poin mereka kumpulkan, sama dengan City, namun City sudah kalah tiga kali.
Selain memepet The Citizens, klub yang bermarkas di King Power Stadium tersebut berada di atas dua klub unggulan yakni United dan Arsenal. Leicester unggul satu poin dari Setan Merah, dan dua poin dari Meriam London.
Sosok yang mungkin dielu-elukan sejauh ini yaitu striker Jamie Vardy. Pemain berusia 28 tahun itu telah menorehkan 14 gol, 11 di antaranya dicetak secara beruntun. Namun, salah besar jika Anda hanya berfokus kepada mantan pemain Halifax Town tersebut.
Sejatinya kesuksesan sang pemain dan Leicester tak lepas dari sosok maestro yang bermain pada posisi sayap yaitu Riyad Mahrez. Pemain berkebangsaan Aljazair ini seolah menjadi nyawa permainan Leicester di sepanjang 14 pekan terakhir.
Kembali ke dua tahun silam, mungkin tak ada yang menyadari keberadaan Mahrez. Ia bermain di kasta kedua Liga Prancis bersama Le Havre sebelum ditebus Leicester dengan harga yang terbilang murah yakni 400 ribu pounds atau sekira Rp8 miliar.
Bedasarkan data yang dikutip dari situs Who Scored, Selasa (1/12/2015), kekuatan utama Mahrez sebagian besar berada pada passing. Tak mengherankan jika musim ini pemain berusia 24 tahun telah mengepak enam assist.
Selain menjadi “pelayan” andal untuk Vardy, Mahrez juga diberkati kaki kiri yang luar biasa. Total tujuh gol telah ia kemas sejauh ini. Enam assist dan tujuh gol di ajang Premier League untuk pemain yang ditebus dengan harga hanya 400 ribu pounds adalah capaian yang cukup impresif.
Ujian sebenarnya akan dihadapi olehnya pada periode Desember. Jadwal berat menanti Mahrez dan kawan-kawan. Lima klub yang akan dihadapi oleh Leicester yakni Swansea City, Chelsea, Everton, Liverpool, dan City.
Jika pemain yang telah enam kali terpilih sebagai man of the match musim ini tersebut mampu melanjutkan performa impresif, bukan tak mungkin Leicester mampu bersaing hingga akhir musim di papan atas.
Melewati periode Desember dengan mulus mungkin akan jadi hal sulit, namun bukan hal yang tak mungkin dilakukan oleh Leicester. Sudah saatnya Mahrez menyadari saat ini timnya tak lagi dipandang sebelah mata oleh para kompetitor.